Daren malaikat dari neraka

Seorang lelaki bernama daren memulai hidupnya sendiri dengan pedoman hidupnya yang bebas namun sangat benci dengan kebebasan manusia lainnya.
Daren juga seorang manusia namun dengan kondisi hidup yang sangat keras membuat dirinya berpikir manusia adalah makhluk bodoh yang tidak mau berubah. Sehingga daren ingin menjadi manusia individual yang tak membutuhkan oranglain, namun di balik itu iya memiliki kluarga yang sudah tidak lengkap dan medorong nya untuk kembali pada pemikiran manusia pada umumnya.
Ceritah hidupnyapun di mulai
Di suatu hari daren bekerja di penjual makannan, dia bekerja dengan malas dan tidak mau menuruti semua perkataan bosnya namun dia menjalani pekerjaannya dengan aturan yang ia buat sendiri.
“hey bos bukannya kita hanya perlu mencari uang bukan menarik perhatian pembelinya pada kita”
Kata daren pada bosnya.
“hey nak, kita itu jualan di sini jadi kita harus bersaing dengan para penjual lainnya.”
Merekapun terus mengobrol sambil berkerja, meski bosnya kurang suka dengan kemalasan yang daren perbuat namun bosnya sudah menganggap adik sendiri. Pada malam minggu mereka berjualan bersama dan mendapat konsumen banyak. Mereka sangat senang dan daren merasa puas karena bias memuaskan hati bosnya. “nak, besok saya bayar kontrakan dan anak saya pun yang kecil masuk sekolah senang sekali bias mendapat uang hari ini” kata bosnya.
Dengan santai daren menjawab “ya boss santai saja memang terkadang kita sulit untuk mendapat uang tapi bukankah boss tau bahwa mencari uang itu susah jadi kita harus bias memanpaatkannya sebaikmungkin.” Jawab daren pada bosnya.
Setelah larut malam mereka menutup toko dan bossnya pun pulang kerumahnya. Karena daren sudah tidak mau pulang daren tinggal di toko tempat mereka berjualan.
Setelah kematian ayahnya daren sangat terpukul dan tidak mau melihat kebersaan orang di sekitar ia selalu merasa iri. Dan saat ibunya menikah dia mendapat ayah tiri yang tidak iya sukai, mungkin karena iya masih kecil dia sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Hingga dia membenci ayah tirinya, saat daren selesai sekolah ke duanya dia pergi meningalkan kampong halamannya. Daren jarang pulang bahkan pada hari hari penting bagi kluarganya ia tidak mau pulang, namun di balik itu daren ssngat menyayangi adik tirinya. Meskipun adik tiri ia tidak memandang statusnya bahkan perna di suatu waktu daren ingin membawa adiknya agar tidak terpengaruh oleh perinsif ayah tirinya.
Setelah selesai membereskan toko daren pun bersiap siap untuk tidur, dia memandangi poto ibu beserta adiknya, daren menangis karena ia ingin merasakan kebersamaan bersama kluarganya, namun itu hanya sebatas keinginnan karena dia merasa ada penghalang di dalam keluarganya. Kemuadian daren menutup poto adiknya dan berbaring untuk tidur.”lah gua mau ngapain ya? Baru jam segini ngapain tidur?” daren kembali bangun dan mengambil hp untuk main game, dia main game sangat lama dan tidak ingat bahwa malam telah habis. Saat ia akan tertidur dia merasa panas karena cahaya matahari yang telah menembus jendela toko dan menyinari tempat ia duduk. “hah?! Kenapa sudah paggi? Aduh padahal seru serunya main game” karena daren adalah orang yang malas dia malah mengambil tempat yang nyaman untuk ia tidur, saat dia mau tidur terdengar suara memanggilnya. “daren, daren? Kou sedang apa?” ternyata seorang tukang cuci mobil yang sering mengobrol dengannya. “aduh, padahal saya baru mau tidur pak…” saut daren pada orang itu. “hei kou anak muda keluarlah carilah manfaat matahari pagimu nak” kata orang itu pada daren. “iya pak saya keluar dan mau cari wanita, tapi di dalam mimpi saya tidur dulu ya pak” jawab daren. Orang itu hanya senyum melihat daren.

Setelah hari mulai siang udara di dalam toko menjadi panas dan tidak nyaman, daren terbangun dan keluar dari toko, dia pergi ke tempa bapak pencuci mobil. “hahaha kenapa kou? Dasar malas jam segini baru bangun” kata bapak pencuci mobil sambil mencuci mobil seorang pelanggan cucian mobi tersebut.
“aduh panas sekali hari ini apa mau hujan ya?” Tanya daren. “akh kou ini, makanya mandi biar badan mu segar bukannya cari tempat tidur lagi” kata si bapak tersebut. Daren kembali tidur di kursi dan orang yang mencuci mobil melihat kelakuannya. Setelah satu jam berlalu daren terbangun dan mandi dia melihat wajahnya di cermin lalu berkata “apa aku sejelek itu? Hahaha” daren mengejek wajahnya sendiri karenadia tertidur di siang hari wajahnya menjadi berminya dan sangat lusuh. Setelah dia selesai mandi dia menjadi berbeda dengan wajah yang cool dan senyum tipisnya banyak wanita yang menyukainya bahkan banyak wanita yang selalu mendekatinya namu daren tidak inin berpacaran karena dia selalu ingat kodisi keluarganya yang jauh dan tidak mau lepas dari pikirannya.
Daren makan sebelum siap siap untuk berkerja. Dia pergi ke sebuah grosir untuk membeli bahan-bahan untuk makannan yang ia jual, di grosir tersebut ada seorang wanita cantik yang memikat perhatian daren namun daren sering mengacuhkan perasaannya tersebut dan focus pada hal lain agar dia tidak jatuh terlena pada soal percintaan. Karena wanita yang ada di toko tersebut menyukai daren wanita tersebut selalu melayai daren setiapkali daren ber belanja di toko tersebut. Dengan sedikit bercanda daren semakin terpancing untuk menyukai wanita tersebut namun barang yang ia beli sudah lengkap dia pergi meninggalkan wanita tersebut untuk membayar barang yang ia beli. Setelah beranjak dari toko tersebut daren kembali ke toko tempat ia berjualan makannan. “haduh barang barang ini tiap hari pulang perg, mausia mencari uang dan membuangnya. Sangat membingungkan.” Dengan malas dia bekerja dan membereskan barang-barang yang ada di toko. Sambil ngobrol sendiri daren menyelesaikan pekerjaannya, dan saat dia berdiri untuk meluruskan punggungnya dan saat menoleh kea rah pintu dia melihat perempuan yang ada di toko berjalan kea rah tokonya. Setelah wanita itu sampai ke tokonya wanita iyu berkata “bang ada barang yang ketinggalan di toko tadi” daren sudah berpikir bahwa wanita itu berniat mengunjunginya, dengan senyum malu dan salah tingkah daren dertanya pada wanita tersebut “bolehkah unyuk besok-besok kou yang mengantarkan barangku kemari?” kata daren pada wanita tersebut, sebelum wanita itu pergi ia menoleh sambil berkata “tentu saya bersedia bang” kemudian wanita itu beranjak pergi dari toko daren. Daren di buat salah tingkah oleh wanita itu “ apaan aku ini kenapa bias aku menyukainya” daren mengobrol sendiri dan dalam beberapa waktu ia senyum-senyum sendiri.
Bersambung….

0 komentar Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
LEONIDAS93 © 2013. All Rights Reserved. Shared by Download AE Templates Powered by Blogger
Top