Di kisahkan seorang lelaki yang tak punya kluarga dan hidup sendiri di kota yang tak punya tujuan karena kluarganya telah habis menjadi korban kebakaran di suatu pemukiman di pinggir kota. lelaki tersebut bernama Erwin.
ketika erwin berjalan di sebuah jalan layang dia bernia untuk bunuh diri, dia sudah tidak punya semangat hidup karena keluarganya telah tiadak lagi. erwin berdiri di pinggir jembatan dan berniat untuk meloncat, namun saat ia terdiam hujan pun turun. mungkin alam melarang akan niatnya tersebut. namun hujan tidak menggoyahkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya, seketika itu erwin berdiri dan, "baaaaaar.....!!!" petir menyambarnya hingga terpental dan jatuh kejalan yang ada di bawahnya.
mobil yang melintas di bawah serentak berhenti dan ada juga yang berteriak, semua orang mengira bahwa erwin telah mati. karena semua orang ketakutan kebanyakan orang takut dan tidak ingin terlibat masalah itu, ada juga orang yang berniat menolongnya, namun erwin berdiri dan membuat semua orang semakin takut, badannya tidak terluka namun erwin setengah sadar dan langsung berjalan ke tepi jalan agar jalannan tidak jadi macet di buat olehnya, saat seseorang ingin menolongnya erwin lantas menolaknya. erwin berlari sambil sempoyongan.
erwin berjalan jauh setelah tragedi itu, iya bertanya-tanya kenapa dia masih hidup mungkin karena lelah dia terjatuh di depan sebuah mobil, tak ada orang yang melihatnya hari semakin malam dan akhirnya pemilik mobil tersebut datang.
kehadiran rini di hidup erwin
rini adalah seorang gadis anak orang kaya, kluarganya sedang dalam proses perceraian dan rini hidup sendiri sejak lulus sma, rini berkerja di suatu perusahaan ternama dimana dulu ayahnya adalah manager di perusahaan tersebut namun semua berubah setelah ayahnya kabur bersama wanita simpannanya.
setelah rini menemukan erwin yang terkapar di depan mobilnya, Rini berteriak hingga beberapa orang datang kesana. semua orang tidak mau menolong Erwin bahkan teman-teman rini pun malah kabur ketakutan, hingga tinggal rini dan satpam yang berjaga sip malam saja yang ada di sana. karena Rini merasa kasihan Rini pun membawa erwin ke rumah sakit, setelah sampai di rumasakit Rini langsung meminta pertolongan dokter dan merawat Erwin.
Dokter menanyakan data Erwin dan Rini tidak tau siapa hingga rini pun menghubungi kantor polisi hingga Rini pun tau siapa sebenarnya Erwin. rini merasa kasihan pada erwin dan berwniat menolongnya hingga sembuh.
setelah mengantarkan Erwin kerumah Sakit Rini pulang dan ingin menemuinya kembali besoknya.
keesokan harinya
karena hari minggu libur rini berangkat pagi untuk menenguk erwin, dan setelah rini sampai kerumah sakit dia langsung menanyakan kabar erwin kepada dokter namun...
dokter berkata."kami tidak menemukan ada masalah pada lelaki tersebut mungkin dia kelelahan tapi kami harus tetap mengimpusnya agar kondisinya tetap setabil." mendengar kabar itu Rini sedikit lega dan rini menemui Erwin di ruang perawatan.
Rini menatap Erwin saat erwin tertidur rini menatapnya hingga meneteskan air matanya karena dia teringat alm kakaknya yang meninggal karena keceakaan moto.
airmata Rini menetes ke tangan Erwin....
Erwin terbangun dan membuka matanya. "Aku sudah mati ya? apa kou bidadari" erwin berbicara pada rini dan menatap rini. Rini tersenyum dan merasa senag karena orang yang iya tolong sudah sembuh. Rini menjawab pertanyaan erwi, "Kou belum mati, aku menolongmu dan membawamu kesini" jawab rini kepada Erwin. Erwin langsung terbangun dan berniat untuk berdiri namun dia tidak mampu. Rini menenangkan Erwin dan bermaksud untuk membujuknya agar mau di rawat di RS tersebut. "aku tidak punya uang untuk membayar biaya RS" Erwin berkata pada rini sambil berusaha bangun. "aku ingin menolongmu, jangan paksakan dirimu semua biaya aku yang bayar" setelah mendengar jawaban Rini, Erwin terdiam. "aku mau pergi dulu" kata Rini, dan setelah itu ini bergegas untuk pergi.
namun sebelum rini pergi rini menoleh pada Erwin dan Erwin hanya menunduk terdiam.
Rini pun pergi daei RS tersebut. Rini menuju taman kota, sesampainya di sana dia duduk dan memikirkan keadaan Erwin, namun rini kembali ingat kondisinya di kantor, kantor yang baru bangkit dari kebangrutan tersebut membuat Rini tertekan. Rini sangat membutuhkan orang yang bisa menjadi teman curhatnya, Rini sering mengeluh namun dia tetap menjalani hidupnya. "hei Rini kou sedang apa" datanglah seorang lelaki menghampiri rini, yang ternyata adalah temannya di kantor. "ekh.. pak sedang apa di sini?" jawab Rini pada temannya. mereka mengobrol berdua hingga sore dan rini bercurhat tentang hari-harinya belakangan ini. karena hari sudah sangat sore rini berniat pulang.
keesokan harinya
"aduh hari ini hari senin. aku harus segera ke kantor" rini bangun dan segera mandi, Rini berendam setiap pagi dan sambil memikirkan kerjaannya yang menumpuk. "krrring.. krrring.. krrring..." telpon rumah berbunyai, dan rini kluar dari kamar mandi. "hallo? bu Rini bisa segera ke RS sekarang juga" rini panik dia merasa tidak enak hati dan langsung bersiap-siap untuk ke RS.
setelah berangkat, rini menjalankan mobilnya kencang agar dia bisa melihat keadaan Erwin. sesampainya di sana Rini langsung ke ruangan Erwin dan melihat keadaannya, ada dokter dan suster di sana yang sedang membuka oksigen dan impus. " bu Rini? mohon maaf kami sudah melakukan yang terbaik" kata dokter pada Rini, rini terdiam dan langsung menangis melihat erwin yang sudah tidak bernyawa.
rini menangis tersedu sedu melihat orang yang baru ia temui telah tiada lagi. "bukankah kemarin dia tidak apa apa?" kata rini pada dokter, rini tidak percaya akan hal yang terjadi. dokter menenangkan rini dan akhirnya rini pun menerima keadaan. rini tidak mampu berbuat apa apa.
karena rini tidak tahu harus bagaimana, rini berniat mengurus pemakaman Erwin keesokan harinya. Rini segera pergi kekantor, mungkin karena Erwin bukan siapa-siapa rini tidak mau ambil pusing karena banyak masalah.
rini kembali bekerja hingga larut malam, dia berharap harinya adalah mimpi namun semua tetap kenyataan. setelah semua kerjaannya selesai rini pun pulang dan sesampainya di rumah "kring... krring... krrring..." tlpon rumah sedang berbunyi dan ternyata...
"bu apakah pihak ibu menjemput jenazah pasien yang di rawat di sini?" telpon dari pihak RS.
Bersambung...
Website sangaat rapih, artikel berkualitas, keep it up!
ReplyDeleteKunjungi website kami
Stroke